JAKARTA– Direktur Utama (Dirut) Santina Grup, Herfiansyah Radengkilo bertemu dalam rangka silaturahmi dengan Kepala Staf Khusus (Stafsus) Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Laksamana Madya (Laksdya) TNI (Purn) Fred Salem Lonan.
Kedatangan pengusaha muda asal Siniu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) itu disambut hangat oleh Kepala Stafsus Menko Kemaritiman dan Investasi Republik RI, di lantai 3 gedung Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Jalan MH Thamrin Nomor 8 Menteng, Jakarta Pusat.
Pertemuan itu membahas tentang investasi pertambangan nikel dan bahan galian batu di Sulteng, khususnya di Kabupaten Morowali Utara (Morut).
“Pertemuan ini sebagai bentuk silaturahmi kami Santina Grup kepada Kepala Stafsus Menko Kemaritiman dan Investasi, sekaligus keseriusan kami dalam mengembangkan investasi di sektor pertambangan di Kabupaten Morowali Utara,” ujar Dirut Santina Grup, Herfiansyah Radengkilo, Jumat (19/3/2021).
Herfiansyah mengatakan, Kepala Stafsus Menko Kemaritiman dan Investasi berpesan agar investasi yang ada di Sulteng mengutamakan pemberdayaan masyarakat lokal.
“Pada prinsipnya beliau minta agar investasi di Morut, tetap mengutamakan cinta daerah dan pemberdayaan SDM lokal,” ujarnya.
Negara telah menyiapkan investasi untuk memberdayakan seluruh rakyat Indonesia, kata Herfiansyah, mengutip pernyataan Kepala Stafsus Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Laksamana Madya (Laksdya) TNI (Purn) Fred Salem Lonan.
Bahkan kata Herfiansyah, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI memberikan kesempatan kepada pengusaha muda di daerah untuk eksis menarik investor untuk berinvestasi di Sulteng, termasuk di Morut.
“Dia juga katakan investasi di daerah juga mesti memberdayakan pengusaha lokal agar daerah bisa cepat berkembang pesat dan perekonomian di daerah lebih bagus,” ujar Herfiansyah.
Untuk diketahui, Santina Grup yang beralamat di Kota Palu, Sulteng merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor, pengadaan barang dan jasa serta di bidang pertambangan bahan batuan galian C. ROI